Ubah tagihan menjadi cicilan merupakan solusi yang biasa pihak pinjaman online tawarkan kepada nasabah yang sedang telat bayar atau gagal bayar. Saya yakin, Anda juga pasti ditawarkan oleh mereka.
Contohnya, Anda punya cicilan sebulan Rp1.000.000. Namun, di hari itu Anda hanya punya uang sebesar Rp500.00. Artinya masih kurang setengahnya lagi. Kemudian, di aplikasi tersebut ada fitur yang mana bisa mengubah tagihan menjadi cicilan lagi.
Ubah Tagihan Menjadi Cicilan
Tapi apakah ini merupakan solusi yang terbaik? Sejatinya ini malah menambah utang, tambah bunga dan berisiko gagal bayar.
Kembali pada contoh yang di atas – Anda kurang Rp500.000 untuk membayar cicilan. Kemudian, sisa kekurangan itu kita jadikan sebagai cicilan. Artinya Anda punya dua cicilan: Cicilan utama dan cicilan yang di convert Rp500.000 tadi.
Jika Anda mengambil opsi ini, maka secara otomatis Anda punya dua cicilan di aplikasi yang sama dan wajib Anda bayar.
Intinya adalah bukan meringankan, tapi malah menambah beban.
Gunakan Opsi Ubah Tagihan ini, jika!
Opsi ini sengaja ditawarkan kepada pengguna yang kesulitan membayar tagihan dengan tujuan supaya kita tidak gagal bayar atau telat bayar yang menyebabkan timbul biaya denda yang besar.
Kalau Anda ingin ambil opsi ini, hal yang harus Anda perhatikan adalah apakah di bulan berikutnya Anda sanggup membayar dua cicilan yang tadinya hanya sebesar Rp1.000.000 perbulan, kini harus tambah menjadi (contoh) Rp1.400.000?
Jika Anda tidak ingin adanya biaya denda, skor kredit menurun atau SLIK OJK, maka opsi ini adalah pilihan yang bisa diambil. Tetapi kalau Anda “masa bodoh” dengan yang saya sebutkan di atas, jangan ambil opsi ini atau baca Gagal Bayar Pinjol atau PayLater, Apakah bisa KPR Rumah?
Apakah aplikasi pinjol Anda ada DC lapangan? Klik di sini untuk mengetahuinya.
Mungkin itu yang saya sampaikan tentang ubah tagihan menjadi cicilan pada aplikasi pinjaman online. Silahkan bijak dalam mengambil keputusan!