KPR VS Cicilan Developer – Saat ingin mengajukan cicilan rumah di perumahan, ada beberapa jenis metode pembayaran cicilan. Yang pertama adalah sistem KPR dengan Cicilan Developer. Apa perbedaan antara kedua jenis metode ini?
Banyak diantara kita yang ingin membeli rumah. Apalagi dari survei menyatakan bahwa keinginan masyarakat untuk membeli rumah di tahun ini sangat tinggi.
Pertanyaannya yang beli rumah apalagi sistem kredit apakah ingin menggunakan sistem dari developer langsung (yang banyak sekarang ditawarkan) atau lebih aman menggunakan KPR? Apa sih perbedaannya?
Pada pembahasan ini, izinkan saya untuk bahas bahas 7 Perbedaan cicilan ke developer dan KPR.
7 Perbedaan KPR VS Cicilan Developer
1. Definisi
Secara umum, Cicilan developer itu menyicil pembelian rumah langsung ke pihak pembuat rumah atau developer. Skemanya bermacam-macam, ada yang menggunakan sistem Syariah dan lain-lain.
berbeda dengan cicilan developer, KPR memerlukan pembiayaan dari pihak ke tiga yaitu bank atau perbankan sehingga nanti untuk membeli rumahnya itu akan dibantu pembiayaannya secara langsung oleh perbankan baik itu bank konvensional atau Syariah.
Jadi kalau buat yang cicilan developer itu hanya dua pihak saja (pembeli dan developer) sedangkan yang KPR terdiri dari tiga pihak (Developer, Bank atau perbankan dan pembeli)
2. Proses Awal & Waktu Akad
Yang kedua adalah terkait proses sampai Akad. Lalu apa perbedaannya proses Akad atau perjanjian KPR dengan Cicilan Developer?
Kalau melalui cicil rumah dengan menggunakan KPR, ada beberapa proses yang harus Anda lewati:
BI checking
Proses ini biasanya pihak bank akan meminta data Anda seperti KTP suami/istri (untuk yang sudah menikah) dengan tujuan mengecek secara BI checkingnya bagaimana apakah bagus atau tidak, ada masalah atau tidak.Silahkan simak Gagal Bayar Pinjol atau PayLater, Apakah bisa KPR Rumah? Semuanya itu bakalan ketahuan setelah Anda memberikan KTP Anda ke pihak bank. Biasanya proses BI Checking itu paling lama 2-3 hari kerja.
Pengumpulan Berkas
Setelah proses cek BI selesai dan dinyatakan lulus alias tidak ada bermasalah, maka pihak bank akan melakukan pengumpulan berkas untuk KPR.
Analisi Pengajuan Pembiayaan
Saat mengajukan cicilan KPR ke bank, biasanya mereka melakukan alalisa semua data serta pengajuan pembiayaan.
Survey dan Akad
Pihak bank akan melakukan kunjungan ke rumah atau ke kantor dimana tempat Anda bekerja. Mereka akan melakukan sejumlah beberapa pertanyaan terkait semua data-data yang Anda berikan.
Apabila pengajuan Anda diterima, maka langkah selanjutnya adalah proses Akad rumah.
Proses cicilan developer itu tidak sepanjang KPR karena hanya melalui beberapa proses:
- Menyepakati harga & skema: Semua yang berkaitan dengan biaya, notaris dan sebagainya sudah disepakati oleh kedua pihak. Setelah fix, proses selanjutnya adalah akad
- Proses Akad: Untuk proses Akad, ada beberapa developer yang menggunakan proses akad internal (dalam hal ini tidak menggunakan pihak notaris) tapi kebanyakan yang profesional selalu menggunakan notaris buat akadnya walaupun biasanya tidak AJB.
Jadi, perbedaan KPR VS Cicilan Developer kalau kita lihat dari segi proses dari awal hingga akad, cicilan Developer-lah yang paling mudah karena tidak berkaitan langsung dengan pihak bank atau perbankan.
3. Biaya Proses KPR dan Cicilan Developer
Perbedaan KPR dengan Cicilan Developer berikutnya adalah biaya proses. Untuk biaya proses KPR itu biasanya dikenakan biaya mulai dari biaya APHT, Biaya asuransi dan biaya admin.
Untuk persentase biaya KPR itu sekitar 5% s/d 7% dari nilai platform atau biaya yang diberikan oleh pihak bank.
Adapun untuk cicilan developer sebenarnya tidak ada biaya tambahan alias 0% karena ketika proses penyepakatan skema dan harga deal, maka itu langsung dilakukan proses akad baik secara notaris atau tidak sama sekali (secara umum).
4. Uang Muka KPR & Cicilan Developer
Perbedaan KPR vs cicilan developer ke empat adalah uang muka. Untuk KPR secara umum akan diberikan uang muka diantara 5% s/d 10% walaupun belakangan ini perbankan selalu mengeluarkan promo uang muka sebesar 0% atau tanpa uang muka.
Untuk yang cicilan developer, karena yang terlibat hanya pelanggan dan developer (tidak ada pihak bank) maka uang mukanya yang diminta oleh developer itu tidak sedikit. Umumnya itu sekitar 30% s/d 50%.
5. Tenor & Durasi Cicilan
Perbedaan yang kelima antara KPR vs Cicilan Developer adalah tenor cicilan. Biasanya untuk KPR menawarkan tenor cicilan 25 s/d 30 tahun walaupun sebenarnya ini masih dianalisa berdasarkan umur produktif.
Tenor cicilan Developer itu tidak terlalu lama alias lebih singkat dibandingkan dengan KPR yakni antara satu sampai dengan dua tahun.
6. Harga
Sekarang kita bahas dari harga. Namun di sini saya batasi secara umumnya saja.
Harga yang diberikan dari pihak developer itu terdiri dari 2 skema:
- Skema yang sama dengan harga KPR, atau
- Harga Cicilan ke Developer
Untuk harga, harga developer jauh lebih mahal ketimbang dengan perbankan atau KPR. kenapa? karena risiko lebih besar. Berbeda dengan KPR yang ditanggung langsung oleh pihak bank.
Tapi, dari segi harga itu sudah komplit dari uang muka hingga sampai cicilan akhir. Berbeda dengan KPR yang awalnya murah namun kalau diakumulasikan sampai lunas itu jauh lebih mahal karna ada bunga.
7. Risiko
Yang terakhir, perbedaan KPR dengan Cicilan Developer dari segi risiko. untuk pembelian dengan KPR apalagi perumahan yang indent bukan rumah yang ready stok itu relatif lebih safe atau aman. Karena ketika membeli, Anda akan dilibatkan beberapa pihak mulai dari perbankan, pihak asuransi dan sebagainya.
Di sisi lain, cara mudah melihat Developer Provment (bagus atau tidaknya kinerja developer) salah satunya adalah dengan kerjasama dengan pihak perbankan atau PKS dengan perbankan. Karena untuk bekerjasama antara pihak developer dan perbankan itu prosesnya itu tidak mudah.
So, apabila Anda membeli rumah dengan KPR apalagi indent itu lebih aman karena developer sudah provment atau sudah diverifikasi oleh pihak perbankan.
Risiko developer non-KPR adalah Anda harus mempunyai banyak waktu renggang untuk mencari dan mengecek bagaimana portofolio dari pihak developer. Bagaimana kinerjanya, apakah bagus pekerjaan rumahnya, bagaimana nama baiknya, bagaimana legaitasnya, progres lapangannya dan sebagainya.
Mengapa harus demikian? Karena Anda tidak akan terlibat dengan pihak ketiga (perbankan) makanya ini jauh lebih beresiko.