Halo sahabat Androkit. Artikel ini materi kita adalah tentang keuangan. Saya berikan judul Ciri-Ciri Millenial yang Gagal Mengatur Keuangan.
Apa Ciri-Ciri Milenial yang Gagal Mengatur Keuangan
Jika permasalahan dari generasi baby boomer dan generasi diatasnya ialah gaptek, kawan-kawan milenial mempunyai satu persoalan yang tidak kalah bikin pusing. Yakni Gapkeu.
Apakah yang dimaksud Gapkeu?
Gapkeu yaitu gagap keuangan atau minimnya pengetahuan mengenai mengatur keuangan. Karena itu, tidak sedikit milenial yang dikejar-kejar debt collector atau pinjaman online atau Pinjol, karena di saat mengambil hutang. tidak mempertimbangkan beban bunga di masa datang
Nah, tanda-tanda kalau kamu tergolong yang tertular gagap keuangan atau gagal mengatur keuangan:
Daftar Isi:
- Pendapatan Selalu Habis Beberapa Waktu Sesudah Terima Gaji
- Kamu Malas Belajar dengan Hal-hal yang baru
- Kamu Menimbun Barang Modern/kekinian
- Kamu Tidak Mempunyai atau Memikirkan ide jangka panjang
- Semua Barang Kamu Membeli Dengan Mencicil
- Kamu Punya Utang online (Pinjol) Hot!!!
- Kamu Tidak Mau Kalah Sama Temanmu
- Bagaimana Cara Mengatasinya?
Pendapatan Selalu Habis Beberapa Waktu Sesudah Terima Gaji
Entahlah buat bayar tagihan ini atau bayar itu, atau sekadar buat senang-senang. Dan pada akhirnya, kamu tidak punyai peluang untuk menabung.
Atau bahkan juga tidak sempat melakukan investasi supaya kamu mempunyai financial power yang lebih bagus di masa mendatang.
Kamupun terjerat jadi pegawai atau karyawan yang hanya menanti terima gaji pada tanggal 1 selama-lamanya.
Kamu terjerat yang disebutkan dengan rat-race.
Jika kamu ingin terlepas dari penyakit gagap keuangan ini, Kamu tulis komentar di bawah ini “Mulai hari ini saya mulai berkomitmen untuk bebas dari gagap keuangan.”
Kamu Malas Belajar dengan Hal-hal yang Baru
ya, kamu cuman habiskan waktu buat menonton netflix atau drama korea. Bukanlah ngak bisa. Memang hiburan itu wajib. Tetapi semuanya wajib ada jatahnya.
Banyak orang lebih senang menyaksikan netflix atau drama korea ketimbang menghabiskan waktu untuk meningkatkan skillnya. Meningkatkan kemampuan yang bisa tingkatkan penghasilan atau potensi untuk mengatur keuangan yang lebih bagus.
Kamu Menimbun Barang Modern/kekinian
Saat ini coba kamu buka lemarimu, saksikan apa yang ada di dalam lemarimu.
Jika kamu selalu punya barang modern baru, selalu punyai handphone baru. Yah sudah tidak salah lagi jika uangmu selalu habis walau seberapa pintarnya kamu cari uang.
Kamu Tidak Mempunyai atau Memikirkan ide jangka panjang
kamu hanya mempunyai gagasan jangka pendek, misalnya
pengen menonton ini,.. berlibur di mana… Ingin handphone ini, pengen barang itu.
Kemungkinan ada barang wishlist yang masih belum terbeli, Bagaimana langkah bayar tagihan di bulan kedepan dan lain-lain
Biasanya kita para milenial ini lupa bila kita suatu hari bisa tua, lupa jika langit tidak selama-lamanya biru. satu saat ada badai kecil aja, itu dapat merusak, memporakporandakan keuangan kita yang nota bene awal mulanya memang sudah kacau.
Semua Barang Kamu Membeli Dengan Mencicil
Ciri-Ciri Milenial yang Gagal Mengatur Keuangan selanjutnya adalah membeli barang keinginan dengan cara mencicil. Misalkan nih, kita telah mempunyai penghasilan yang cukup, dan karena saat ini kita telah mempunyai status, sekarang waktunya kita terima sebuah kartu ajaib.
Tak boleh disangka, ini kartu ajaib dari tokoh kartun Doraemon yang dapat kita membeli barang apa saja yang kita mau.
Ya kita bisa membeli barang apapun, Tetapi tidak gratis ya gaes.
Memang nikmat sekali sich. Kita dapat membeli barangnya saat ini. Tidak mesti bayar waktu itu juga dan pembayarannya dapat dicicil.
Tahu tidak kawan-kawan,
Kartu ini secara tidak sadar menghancurkan aturan mekanisme Dopamin dan Endorphine yang berada di otak kita.
Kenapa? ya saat kita membeli suatu hal ada yang bernama dopamine rush, kita senang sekali waktu membawa tas belanjaan nya pulang, apa lagi unboxing, terus posting story, dan lain-lain.
Dopamine itu ialah senyawa kebahagiaan. Zat kimia di otak yang bisa meningkat kadarnya sesudah kamu beraktivitas yang kamu pikir menyenangkan.
Endorfin ialah senyawa kimia yang membuat seorang berasa suka dan memiliki dampak seperti morfin.
2 senyawa kimia ini merupakan senyawa yang paling kita perlukan supaya kita masih tetap termotivasi, bahagia, dan melindungi kita supaya masih tetap sehat baik secara fisik dan psikis.
Tetapi kegiatan mereka bisa menjadi hancur dan dapat backfire menantang kita sendiri,
Saat kita biasa memberi instant-gratification atau kepuasan instant. Saat kita beraktivitas yang membahagiakan otak kita akan melepas 2 senyawa itu, kegiatan dalam otak yang kita mengenal dengan panggilan dopamin rush.
Tetapi dopamin rush itu hanya sebentar. Satu waktu kamu berasa craving dengan dopamin rush itu, dan ketika kamu tidak lagi pegang uang. Jalan keluarnya… gesekkan kartu krediit!! Dopamin rush kembali, unboxing, posting lagi kemudian? craving kembali.
Jalan keluarnya? gesek kembali gaes!!.
dopamin rush kembali, unboxing, posting lagi, dan pada akhirnya kartu telah overlimit.
pasang kartu lain kembali gesek kembali gaes!
Hingga kemudian tanpa kamu ketahui, kamu sudah membuat lingkaran setan yang paling sangat dalam.
Jika kamu pernah merasainya, tidak perlu malu ya…
Kamu Punya Utang online (Pinjol): Gagal Mengatur Keuangan
Aduuh ini harus benar-benar kamu jauhi ya. Karena jika kamu utang di pinjol, 1 juta saja, dalam kurun waktu itu bisa saja beberapa puluh juta lohh. Apa lagi yang ilegal Korbannya ya kamu-kamu milenial yang tidak tahu mengenai keuangan. Yang tidak dapat mempertimbangkan bunga, tidak dapat mengukur risiko, dan hanya perlu instant-gratification tanpa mengetahui harga yang perlu dibayarkan selanjutnya ini dapat berulang-kali lipat.
Utang online itu bunganya dapat beberapa puluh kali lipat semakin tinggi dari kartu credit dan tidak dapat dibayarkan minimal. Jika utang di kartu credit ialah lingkaran setan
Jika utang di pinjol, kamu membuat sebuah neraka di dunia. Utang online ini datang untuk memberikan fasilitas kawan-kawan yang perlu pinjaman tetapi tidak punyai akses ke bank.
Bank saja takut minjemin kamu uang. Pada akhirnya yang ingin pinjemin kamu uang cuman rentenir dan sekarang mereka datang lewat cara online.
Lebih jauh kembali, maknanya kamu tidak punyai kekuatan bayar.
Tetapi kemungkinan lain makna di mekanisme utang online, makin kamu tidak sanggup membayar, makin tinggi keuntungan yang dapat mereka menghasilkan. Karena bunga berbunga.
Kamu Tidak Mau Kalah Sama Temanmu
Misalnya temanmu punyai ponsel baru, kamu ikut juga membeli. Temanmu membeli sepatu baru, kamu ikutan membeli.
Walau sebenarnya sepatumu yang tempo hari beli masih banyak yang belum digunakan. Dan kamu membeli, hanya karena gengsi, tidak mau kalah, dan hanya ingin exist di sosmed.
Zaman dahulu ada pernyataan, makan tidak makan yang penting ngumpul.
Zaman saat ini ada juga pernyataan makan tidak makan yang perlu exist. Yang penting like serta comment seseorang di media sosial.
Okee sudah lumayan banyak yang kita bahas tentang Ciri-Ciri Milenial yang Gagal Mengatur Keuangan
Sekarang Bagaimana Cara Mengatasi agar bisa Mengatur Keuangan?
Agar kamu tidak gagap keuangan,
yang pertama, yang perlu kamu kerjakan dengan belajar bagaimanakah cara mengurus keuangan.
Sisihkan penghasilan untuk menabung. Untuk awalnya, pinggirkan penghasilan sekitar 10%. Kamu dapat meletakkannya di tabungan atau akun reksadana. yang dapat kamu membuka dimulai dari 100.000 saja
dan tidak boleh digunakan ya..
Inget ya.. tabungan ini bukanlah tabungan buat membeli barang baru. Tetapi ini adalah tabungan untuk dana krisis atau darurat.
Cari metode untuk menambahkan penghasilanmu. Entahlah punyai tugas baru di karier yang lain. Menambahkan jam kerja, atau sudah saatnya kamu resign dan memulai jadi wiraswasta.
Kamu bisa ketawain orang yang gaptek, tetapi kamu sendiri jangan gapkeu atau gagap keuangan.
Jika kamu dapat suatu hal, silakan sharing lewat media sosial di bawah ini, ya
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=gXfgdPwwRbc
[…] Artikel: Ciri-Ciri Millenial yang Gagal Mengatur Keuangan […]
[…] Baca: Ciri-Ciri Millenial yang Gagal Mengatur Keuangan […]