Akibat Pinjol, Bisnis Konsumer Bank Asing Mundur dari Indonesia

Banyak bank internasional yang menawarkan lini bisnis ritel konsumennya untuk dijual di Indonesia, termasuk Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) dan Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia).

Tidak hanya bank-bank internasional yang kurang kompetitif dibandingkan bank-bank lokal di pasar konsumen Indonesia, namun pinjaman internet (pinjol) juga merupakan faktor lain yang berkontribusi terhadap penarikan mereka.

Masuk akal bagi bank internasional seperti Citibank dan SCBI untuk keluar dari pasar konsumen Indonesia, menurut Ekonom Senior INDEF Aviliani, yang juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Allobank Indonesia Tbk. (BBHI).

Bisnis Konsumer Bank Asing Mundur dari Pasar Indonesia

Ia menyatakan usai Rapat Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023, “bank asing sulit bersaing, terutama di segmen konsumer, karena ada pinjaman atau P2P [peer to peer] lending.”

Selain itu, penawaran bank asing kepada nasabah sudah tidak menarik lagi, khususnya di industri kartu kredit. “Sedangkan kartu kredit [bank lokal] memberikan diskon gila-gilaan,” ujarnya.

Bank-bank asing akan melakukan konsolidasi, prediksi Aviliani. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan pendanaan untuk menumbuhkan perusahaan konsumen yang cukup besar, meskipun margin keuntungan sedang menurun.

Bank asing tidak akan fokus pada pasar konsumen di masa depan. “Bank asing bermain di korporasi, meski marginnya kecil,” kata Aviliani.

Hendri

Hendri

Hai! perkenalkan, saya Hendri Fernando Sinaga. Pernah bekerja salah satu koperasi simpan pinjam terbesar di Jawa Barat dari tahun 2010. Dan sekarang saya lebih fokus sebagai penulis artikel blog tentang pinjaman online. Lewat tulisan ini saya ingin berbagikan informasi pengalaman saya di dunia fintech.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *