Investor Investree Khawatir! Galbay Sudah Mencapai 8,53%

Isu PT Investree Radhika Jaya (Investree) tidak membayarkan uangnya kembali mengemuka. Salah satu influencer baru-baru ini berbagi pengalamannya menjadi korban organisasi peer-to-peer (p2p) lending.

Usai menyalurkan uangnya ke pinjaman di Investree, salah satu influencer saham dan cryptocurrency, Andy Senjaya mengatakan pihaknya terancam merugi ratusan juta.

Sembilan dari pinjaman tersebut masih belum dibayar. Belum ada update sama sekali mengenai keterlambatan pembayaran selama satu setengah tahun terakhir. “Setiap update hanya menyatakan mereka ditagih, tapi tidak pernah ada klarifikasi,” tulis Andy pada Rabu, 22 November 2023 melalui akun Instagram miliknya, @andysenjaya.

Selain itu, Andy mendapat klaim asuransi yang sebelumnya telah dijamin oleh pemberi pinjaman. Dia hanya diberi tanggapan singkat, menyatakan bahwa permintaannya sedang ditangani dan dia harus menunggu.

Dia melanjutkan untuk menyampaikan lebih jauh kekhawatirannya. “Apa bedanya kalau legal, kalau hasilnya sama dengan judi internet? Resikonya 100%, tapi bayarannya 14-18%. Menurut websitenya, ada kerjasama dengan penyedia asuransi; Kalau pinjaman tidak dilunasi, tidak efektif,” ujarnya.

Baca juga: Update! 101 Daftar Pinjol Legal Terbaru

Banyak netizen lain yang mengeluh kepada Andy setelah unggahannya menjadi viral dan menuduhnya juga membebankan biaya kepada mereka karena kemungkinan gagal bayar pada investasi Investree mereka.

Totalnya 160 juta, mulai dari Investree tahun 2021. Dana refundnya Rp dua puluh juta. Sudah terkumpul Rp 78 juta, kata salah satu warganet.

“Terjebak di Investree delapan dana, dua tahun lebih belum ada kejelasan apakah asuransinya tidak cair,” ujar warganet lainnya.

Berdasarkan laman resmi Investree, pada Kamis 23 November 2023, 90 Investree memiliki tingkat keberhasilan (TKB) sebesar 91,47%. Relatifnya, sektor p2p lending TKB 90 sebesar 97,18% per September 2023.

TKB 90 merupakan tingkat keberhasilan penggunaan peer-to-peer lending untuk menagih pembayaran dari peminjam hingga sembilan puluh hari setelah tanggal jatuh tempo terakhir.

Alhasil, hingga September 2023, tingkat gagal bayar (TWP) Investree 90 sebesar 8,53%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri sebesar 2,82%.

Investree belum memberikan tanggapan hingga berita ini diturunkan.

Adrian Gunadi, CEO Investree, menyatakan dalam pernyataan sebelumnya bahwa organisasinya berdedikasi untuk menawarkan alternatif pemberi pinjaman dan peminjam. Hal ini melibatkan penyediaan informasi pendanaan terkini dan real-time kepada pemberi pinjaman.

Hendri

Hendri

Hai! perkenalkan, saya Hendri Fernando Sinaga. Pernah bekerja salah satu koperasi simpan pinjam terbesar di Jawa Barat dari tahun 2010. Dan sekarang saya lebih fokus sebagai penulis artikel blog tentang pinjaman online. Lewat tulisan ini saya ingin berbagikan informasi pengalaman saya di dunia fintech.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *